Menyimpan obat dengan benar sangat penting agar efektivitas dan keamanannya tetap terjaga. Berikut penjelasan secara rinci mengenai berapa lama obat bisa disimpan, tergantung dari bentuk dan jenisnya:
1. Tablet dan Kapsul
Tablet dan kapsul adalah bentuk obat yang paling stabil. Selama disimpan dalam kemasan aslinya yang tertutup rapat dan tidak lembap, masa simpannya bisa berlangsung hingga tanggal kedaluwarsa yang tertera pada kemasan. Namun, jika sudah dikeluarkan dari kemasannya atau disimpan dalam wadah tanpa label, masa simpannya menjadi lebih pendek, sebaiknya digunakan dalam waktu 1–2 bulan.
Catatan: Tablet mudah rusak jika terkena udara lembap. Biasanya ditandai dengan permukaan yang berubah, menjadi lunak, atau hancur saat disentuh.
2. Sirup Kering (Puya)
Sirup kering adalah bubuk yang perlu dilarutkan terlebih dahulu dengan air matang sebelum dikonsumsi. Setelah dilarutkan, sirup ini hanya dapat bertahan selama 7 sampai 14 hari, tergantung jenis dan kandungannya. Biasanya, apoteker akan menuliskan tanggal kedaluwarsa setelah rekonstitusi pada botol.
Penting: Simpan sirup kering yang telah dilarutkan di dalam kulkas jika disarankan, dan jangan gunakan melebihi waktu yang dianjurkan.
3. Sirup Cair Siap Pakai
Sirup cair yang langsung diminum biasanya memiliki masa simpan sekitar 1 hingga 2 bulan setelah dibuka, selama disimpan dengan benar dan tidak terkontaminasi. Namun, jika sirup berubah warna, mengeluarkan bau aneh, atau mengendap, sebaiknya jangan digunakan lagi meskipun belum melewati tanggal kedaluwarsa.
4. Salep, Krim, dan Gel
Obat oles seperti salep, krim, atau gel memiliki masa simpan sekitar 3 sampai 6 bulan setelah dibuka, tergantung jenis bahan aktifnya. Produk ini rentan terkontaminasi jika aplikatornya tidak bersih atau jika wadah tidak ditutup rapat.
Tanda kerusakan: Perubahan warna, bau menyengat, tekstur menggumpal, atau muncul jamur.
5. Tetes Mata, Telinga, dan Hidung
Obat dalam bentuk tetes, terutama yang steril seperti tetes mata, sebaiknya digunakan maksimal 30 hari setelah dibuka. Setelah itu, risiko kontaminasi meningkat, bahkan jika tampaknya masih terlihat baik.
Peringatan: Hindari menyentuh ujung botol ke mata atau bagian tubuh lain untuk mencegah kontaminasi.
6. Inhaler dan Spray Nasal
Inhaler atau obat semprot biasanya memiliki batas waktu penggunaan setelah dibuka (misalnya 2–6 bulan) atau setelah jumlah semprotan habis. Informasi ini biasanya tercantum dalam petunjuk penggunaan.
7. Obat Herbal dan Tradisional
Obat berbahan alami atau herbal, baik dalam bentuk kapsul, cair, maupun bubuk, cenderung memiliki masa simpan yang lebih pendek, yaitu 6 sampai 12 bulan tergantung bahan dan cara penyimpanan. Pastikan tidak ada perubahan warna, bau, atau jamur.
Setiap bentuk sediaan obat, baik tablet, sirup, salep, hingga obat tetes memiliki masa simpan yang berbeda, terutama setelah kemasan dibuka.Obat yang terlihat masih baik secara fisik belum tentu aman dikonsumsi jika sudah melewati batas waktu pakainya. Penyimpanan yang tidak tepat, seperti di tempat lembap atau panas, juga bisa mempercepat kerusakan obat bahkan sebelum tanggal kedaluwarsa.